Extreme Game Anak2 MimHa kelas 4
Video Ini kudapat dari Pak Iwan, Guru Outbondnya Anne di sekolah MimHA. Wih kaget juga melihatnya, kelas 4 kan kelas putriku, Anne. Bener ga Anne punya keberanian di game ini?
[Youtube=http://www.youtube.com/watch?v=L6NQVvw7hfU]
Trimakasih Axis
Axis GSM yang baik? jelas lah masalahnya axis kasi koneksi internet 100mb for free selama masa promosi, sebagai perbandingan dari seluler atau penyedia layanan internet lain 200 mb biayanya sekitar 200 ribuan, lumayan mahal kan kalo 100 mb jadi sekitar 100 ribuan?. Dengan axis cukup beli pulsa perdana seharga 6000, dapet pulsa lagi seharga 10 ribu, jaringan yang bagus dengan tarif sms dan telpon yang lumayan murah, sms ke semua operator Rp.60,- nelpon Rp.600/menit. Kecepatan internetnya juga bagus pake Nokia N95 terhubung lewat kabel data dan koneksi via PC Suite. Baca selanjutnya disini ya..
AAC di Canberra
Senin, 21 April 2008 08:18
Canberra, NU Online
’Ayat-Ayat Cinta’ (AAC) baik film maupun novelnya digandrungi karena berhasil memenuhi kebutuhan kalangan Muslim di Indonesia untuk mengkonsumsi budaya-budaya yang dianggap bernilai islami.
Menjadi Muslim ternyata tidak cukup hanya dengan bersyahadat, shalat, zakat, tirakat dan berhaji di tanah Arab. Seseorang merasa lebih mantap menjadi Muslim dalam tatanan dunia pasar bebas ini dengan mengkonsumsi barang-barang dan budaya-budaya islami itu.
Demikian dikemukakan Amrih Widodo, antropolog dan pakar pop-culture dari Australian National University (ANU) dalam diskusi Fenomena Ayat-Ayat Cinta yang diselenggarakan Pengurus Cabang istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) Canberra bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) ANU dan Minaret—sebuah kelompok studi sosial keagamaan di Canberra, Kamis (17/4) lalu. (lebih…)
Anak-anak Kita Bukanlah Angka
Ribut soal UNas, menyedihkan sekali wajah dunia pendidikan di negeri ini, coba simak saja sebuah surat yang diambil dari sebuah milis :
Selamat malam semua,
Saya adalah salah seorang guru SMA untuk mata pelajaran yang diUN kan siang tadi kami dikumpulkan oleh sekolah, karena hasil tryout
disekolah kami drop, untuk IPA siswa yang lulus 2 orang dan IPS 11orang dari 250an siswa
yang membuat saya sedih adalah, dalam rapat siang tadi kamimembicarakan sekenario untuk meluluskan siswa-siswa kami demi nama baik sekolah dan masa depan anak-anak
Renungan Hari ini…
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film. Baca lanjutannya disini…
Perempuan Menuntut Malam
Tau pementasan ini menjelang saat2 terakhir pentas, taunya dari Gustar saat Lulu lagi chat ma do’i. Padahal besok subuhnya harus berangkat ke UI salemba, “peduli ah”, yang penting bisa nonton. Ditraktir Lulu akhirnya kebagian tiket masuk. Teater Monolog yang dipentaskan di Taman Budaya Rakyat, Dago tea house, Bandung. “Perempuan Menuntut Malam” judulnya, dipentaskan seraya mengisi hari Perempuan sedunia didukung oleh Yayasan Diah Pitaloka dan teater ungu. Baca terusannya disini…
AAC D’movie : No way !! D’book : 2 thumbs up
Setelah dirilis resmi pada 28 Februari 2008 lalu, film garapan rumah produksi MD Pictures ini berhasil menorehkan sejarah sebagai film paling laris sepanjang masa. Baru empat hari diputar, *Ayat-Ayat Cinta* sudah membukukan jumlah 700.000 penonton. Jumlah penonton terus bertambah hingga tembus angka 2,9 juta hanya tiga minggu setelah beredar. Kini dapat dipastikan jumlah penonton sudah lebih dari tiga juta orang *(SINDO, 23 Maret 2008)*.
Heboh, bener2 kerasa, semua temen cerita bela2in antri book tiket untuk nonton film AAC, dan yang nonton rata2 ajak sekampunghalaman sekalian Pa RT, Pa Lurah dll. Biasanya bila ada yang heboh, aq paling heboh, AAC d’movie ini aq ga bergeming, temen2 heran, baca terusannya
Dosen bikin Jum’at=Bete
Sampai kapan ya? yang lain seneng jum’at deket week end, aq malah bete, masalhnya sabtu harus setor wajah ke kampus, dan harus menebalkan muka untuk di omelin dosen. Entahlah budaya sini sepertinya kalo jadi dosen itu wajib untuk bermuka sinis terus abis2an mengejek siswanya apalagi kalo ditemukan kesalahan pada sang siswa. Huuuuhhh.. baca terusannya
Kuliah Ideal
Ada seorang dosen senior pernah protes karena mahasiswa di kelasnya tidak memperhatikan pelajaran, malah justru bercanda dan bergurau dengan teman-temannya. Ia merasa tersinggung, dan melaporkan kelakuan mahasiswa yang dianggapnya tidak sopan itu kepada dekan. Setelah diusut perkaranya, ternyata akar masalah ini bukan hanya berasal dari kesalahan mahasiswa, tetapi pada dirinya sendiri. Mahasiswa bergurau karena merasa bosan mendengarkan ‘dongeng’ yang dibacakan oleh sang dosen dari diktat 10 halaman miliknya.Hal itu memang bukan persoalan baru dalam dunia perkuliahan. Dalam sebuah kesempatan dialog mahasiswa dengan bidang akademik IAIN Walisongo, seorang mahasiswa mengkritik habis-habisan beberapa dosen yang menurutnya tidak bermutu. Dosen-dosen yang tidak siap dengan materi yang diajarkan, sehingga hanya memberikan ceramah ngalor-ngidul tentang anak-anak dan tetangganya, atau bercerita pengalamannya di luar negeri yang sama sekali tidak *nyambung * dengan bahan kuliah. Dosen yang selalu mengancam akan memangkas nilai jika ada mahasiswa yang kritis mengkritik.Mahasiswa itu menuntut agar dalam mengajar, hendaknya dosen tak melulu memberikan ceramah. Metode ceramah seakan menempatkan mahasiswa sebagai botol kosong yang harus diisi. Padahal menurutnya, mahasiswa adalah manusia dewasa. Mereka sudah memiliki bekal potensi dan referensi dari berbagai sumber, bukan lagi botol kosong yang harus diisi dengan ceramah-ceramah sang dosen.
Di era informasi, sumber pengetahuan bisa didapatkan dari mana saja, bukan semata-mata dari dosen. Dosen hanya sebagian keci dari sumber informasi. Justru di luar itu, banyak informasi yang bisa didapatkan melalui buku-buku, jurnal, koran, internet, seminar-seminar dan sebagainya. Oleh karena itu, kalau dosen masih beranggapan bahwa dialah satu-satu sumber informasi, maka dia akan ketinggalan dari dunia informasi yang lain. Apalagi kalau stok informasi yang dimilikinya tidak selalu di-*upgrade*, maka jelas dia akan terlihat ‘kuper’.
Betapa idealnya seandainya idealisme mahasiswa tersebut merupakan gambaran mayoritas mahasiswa kita dan kemudian diimbangi dengan idealisme dari dosen untuk meningkatkan semangat keilmuannya. Berangkat dari pengalaman saya lebih kurang selama delapan tahun sebagai dosen yang belum senior, menunjukkan bahwa prosentase mahasiswa yang mempunyai kesadaran intelektual dan idealisme jumlahnya sangat kecil. Dalam satu kelas rata-rata kurang dari dua puluh lima prosen, sedang yang lainnya biasa-biasa saja dan lebih banyak
pasif.
Falling in between Live
Judul dari Konser Toto (World Tour 2008), wih keren abis, ciamik banget dehh. Kupaksain nonton ada banyak kenangan dilagunya, halahh, secara dulu lagi fall in love :). Sayangnya d memory songnya cuma sebentar2 dinyanyiin. Out of love ga di keluarin, akhh..
Dhani yang cariin tiket dari tanggal 13 maret, abis dimana2, katanya ada tiket box di Sabuga, mejenglah dhani dari jam dua disana, akhirnya dapet pun dikasi dari anwar yang lagi ambil s2 di ITB.
Tadinya mau ambil festival, tapi Anne telpon pengen ikut akhirnya cari yang duduk dapet kelas 1, kuciwa deh ga keliatan apa2, 2 lagu berjalan pindah ke vip. Penonton lain ngikutin dari kelas 1 pada pindah ke vip.. Rugi juga kalo beli vip, toh yang dari kelas 1 bisa pindah. Ihh bukannya ga disiplin, abis yang di vip kosong, kan mubazir tuh, ya udah pindah aja…
Nonton ma Pak Gun ma bu Evi, diajak ngebut, jalan macet diterobos, keren juga bu Evi stir mobilnya, puluhan mobil disusul, akhirnya sampe, ternyata banyak calo yang jualan tiket di Sabuga, wah ngga sold out dunk, yang kasian kulihat bapak tua yang bawa tiket banyak tapi ga ada yang beli, duhh kasian amat, kalau dia sampai tekor, satu tiketnya kan mahal, berapa modal yang ia keluarkan, dan kalau ngga balik gimana? Fikiran ini masih stay sampe dalem gedung, dan membuatku ngga nyaman, kalau saja uangku banyak kubeli tiket bapak tua itu
Berburu tiket, tak sia-sia, permainan Steve Lukather, gitar,vokal, Bobby Kimball, vokal, Simon Phillips, drums , Greg Phillinganes, keyboards, Leland Sklar, bass dan Tony Spinner, guitar, kereeen abis. Pada beberapa lagu penonton ikutan, I’ll be over you, Rosanna, dll. Waktu dua jam tak terasa, penonton malas beranjak, teriakan Do one more terus bergema, berhasil, bergema lah Africa.
Ahh, kenangan concert itu tak akan hilang dari ingatan, bahkan Anne yang baru 9 tahun dan ga kenal Toto pun pengen ikut nonton lagi kalau ada 🙂
Gaji multinasional
To all my friends
Sebetulnya yang bikin susah orang Indonesia itu ya orang Indonesia sendiri. Juga berdasarkan pengalaman Dan pengamatan pribadi, sekarang ini mudah sekali menemukan orang HR Dan top management yang orang Indonesia yang menurut pendapat saya tidak qualified untuk posisi mereka. Problemnya, diIndonesia saat ini masih berlaku seniority bukan quality. Dan yang paling susah kalau top management Dan orang HR tidak mempunyai background management Dan leadership qualities.Bagaimana mau memajukan Dan menguntungkan karyawan, mereka sendiri lebih concern dengan kelanggengan posisi mereka sendiri. Mereka memikirkan nasib mereka duluan. Kalau mereka aman, baru mereka memikirkan karyawan. Lagian Kita juga sebagai orang Indonesia jangan dibiasakan dengan pemikiran bahwa expat bule di Indonesia itu lebih bagus dari Kita. Berdasarkan pengalaman saya kerja di luar Indonesia, saya menemukan kenyataan bahwa sebetulnya expat bule di Indonesia sekarang ini banyak yang kualitasnya sama
dengan pekerja biasa di sini. Jadi, kalau memang Ada bule di kantor rekan-rekan, anggap aja mereka itu kolega bukan boss atau superior. Jangan menganggap mereka itu lebih tahu dari Kita. Dan yang paling penting rekan-rekan harus bisa memanfaatkan peluang agar mereka share ilmu Dan pengalamannya dengan Kita.
Bicara soal gaji, memang ironis. (lebih…)
Fren Comment